Hubungan Intensitas Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi Usia 6-18 Bulan

Abstract

Menginjak usia 6 Bulan bayi biasanya menjadi lebih aktif untuk bergerak karena mulai belajar duduk dan merangkak. Selain itu bayi pada usia ini juga sudah mendapatkan makanan padat seperti mpasi. Bila asupan makanan yang didapatkan hanya sedikit, maka bayi akan menggunakan energi tersebut untuk beraktivitas dan tumbuh kembangnya. Sebab aktivitas harian bayi juga membutuhkan energi yang banyak. Karena itu sebaiknya asupan gizi dan nutrisi di pastikan sehat dan seimbang juga mengandung kalori yang cukup untuk energi yang optimal setiap harinya. Pijat bayi tergolong sebagai stimulasi karena dalam pijat bayi terdapat unsur sentuhan merangsang fungsi sel-sel otak, sealin itu pijat bayi dapat merangsang hormon yang ada di pencernaan yaitu insulin dan gazelin, sehingga penyerapan asupan makanan menjadi lebih baik. Hal ini menyebabkan bayi merasa cepat lapar dan lebih sering menyusu sehingga dapat meningkatkan berat badan. Penelitian ini bertujuan Hubungan Intensitas Pijat BayiTerhadap Peningkatan Berat Badan Bayi Usia 6-18 Bulan Di Kelurahan Meteseh Boja Kendal untuk mengetahui adakah Hubungan Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Pada Bayi Usia 6-18 Bulan di Kelurahan Meteseh Boja Kendal. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain retrospektif. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 27 orang dengan Teknik pengambilan sampel total sampling. Hasil penelitian menunjukkan uji Fishers Exact Test didapatkan nilai p value .000 sehingga ada hubungan antara intensitas pijat bayi terhadap peningkatan berat badan bayi. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian dengan cara memotivasi orang tua bayi untuk dapat memberi dukungan untuk melakukan pijat bayi secara rutin supaya dapat memenuhi pertumbuhan dan perkembangan anak serta menelaah factor-faktor yang mempengaruhi berat badan anak.