Engaruh Pemberian Aromaterapi Jeruk (Orange) Terhadap Skor Nyeri Dismenore Pada Remaja Di Semarang

Penulis

  • Dhita Aulia Octaviani
  • Sri Sumarni
  • Erenda Tamara

Kata Kunci:

aromaterapi jeruk, dismenorhea

Abstrak

Prevalensi dismenore ditemukan cukup tinggi dan bervariasi mencapai 50% di setiap negara. rata-rata insidensi terjadinya dismenore pada wanita muda antara 16,8 – 81%. Dismenore remaja di Indonesia mencapai 64,25%. Upaya penanganan dismenore dapat dilakukan secara farmakologi dengan pemberian analgesik dan non-farmakologis diantaranya dengan pemberian aromaterapi jeruk. Aromaterapi jeruk merupakan alternatif pengobatan yang dapat digunakan sebagai terapi nyeri haid, menggantikan obat analgesik, karena obat analgesik memiliki efek samping gangguan pada hati, ginjal dan jantung jika digunakan dalam jangka panjang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian aromaterapi jeruk terhadap skor nyeri pada dismenore. Jenis penelitian ini adalah quasy experiment dengan rancangan non-equivalent control group design. Responden adalah semua remaja yang memenuhi kriteria inklusi di kota Semarang sebanyak 60 orang, terdiri dari 30 responden pada kelompok intervensi dan 30 responden pada kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan non-probability sampling berupa purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata- rata skor nyeri dismenore mengalami penurunan dari skor 6,63 menjadi skor 5,23 pada kelompok intervensi. Sedangkan rata-rata skor nyeri haid mengalami penurunan dari skor 6,63 menjadi skor 6,57 pada kelompok kontrol. Hasil uji Mann Whitney didapatkan p-value : 0,001 (p<0,05). Pemberian aromaterapi jeruk efektif untuk menurunkan skor nyeri dismenore pada remaja dan dapat digunakan sebagai alternatif terapi nyeri dismenore.
Aromaterapi jeruk diharapkan dapat digunakan sebagai terapi komplementer untuk mengatasi dismenore.

File Tambahan

Diterbitkan

30-12-2019

Terbitan

Bagian

##section.default.title##